PANDEGLANG|sergap24.com – Sebuah video pendek berdurasi 13,44 detik yang menampilkan ucapan Wakil Bupati Pandeglang, Iing Andri Supriadi, mendadak viral dan menuai gelombang kritik pedas dari masyarakat pada Selasa (16/09/2025).
Dalam video tersebut, terdengar jelas suara Iing menyebut sila kelima Pancasila dengan kalimat “Kesejahteraan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Padahal, bunyi yang benar adalah “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Kesalahan fatal ini langsung memicu cemoohan publik, karena dianggap mempermalukan Pandeglang di hadapan masyarakat luas.
Sekretaris Jenderal DPP Ormas Badak Banten Perjuangan, Entus Mujani, menegaskan bahwa kesalahan tersebut, disengaja atau tidak, sudah terlanjur menimbulkan kemarahan publik.
“Bagaimana mungkin seorang pejabat publik sekelas Wakil Bupati tidak hafal sila kelima Pancasila? Ini jelas memalukan dan wajar bila rakyat marah,” tegas Entus.
Entus juga mengingatkan bahwa ini bukan kali pertama Iing membuat blunder yang menghebohkan publik. Ia menyinggung pernyataan kontroversial Iing soal kerja sama pengelolaan sampah dengan Tangerang Selatan yang kala itu memicu gelombang penolakan dari masyarakat Pandeglang.
“Ucapan-ucapan seperti ini berulang kali dilakukan, seolah tak belajar dari kesalahan. Padahal, kata-kata seorang pejabat bisa menimbulkan gejolak besar. Kita pernah lihat di Jakarta, hanya karena ucapan pejabat, rakyat turun ke jalan, bahkan berujung pada penjarahan,” tambah Entus dengan nada keras.
Menurutnya, kondisi masyarakat saat ini sedang sensitif. Kekecewaan mereka menumpuk karena banyak janji politik yang tidak pernah ditepati. Alhasil, setiap ucapan pejabat—apalagi yang keliru—mudah memicu kemarahan kolektif.
Meski demikian, Entus mencoba memberi sedikit ruang maaf.
“Saya berhusnudzon, mungkin ini sekadar kepeleset lidah. Tapi kepeleset ini jangan diremehkan, karena rakyat sudah lelah dengan kelalaian pejabat,” tutupnya.
Video singkat itu kini terus menyebar di berbagai platform media sosial, memancing diskusi tajam dan menambah catatan panjang blunder Wakil Bupati Pandeglang. Publik menilai, kesalahan ini menjadi bukti lemahnya kualitas komunikasi seorang pejabat daerah yang seharusnya menjadi teladan.”(Tim/red)
Comment