PANDEGLANG|sergap24.com – Dunia birokrasi kembali tercoreng. Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial H, yang menjabat sebagai Penyuluh Pertanian Fungsional di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, diduga jarang masuk kantor hampir sebulan penuh tanpa alasan jelas. Dugaan ini memicu sorotan publik dan menuai kritik tajam dari insan pers.
Menariknya, salah seorang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kecamatan Cigeulis, Hikmah, akhirnya buka suara ketika dikonfirmasi awak media melalui pesan WhatsApp. Namun, pernyataannya justru menimbulkan kontroversi baru.
“Walaupun saya ke BPP jarang bertemu korluh, itu kembali lagi ke korluh. Apakah itu menjadikan saya tidak kerja? Saya tetap ke lapangan, saya tetap mendengar keluhan petani. Kenapa masalah ini harus dibawa ke media, bukankah ada dinas pertanian sebagai tempat menyampaikan persoalan? Ada apa sebenarnya di internal BPP?” ungkap Hikmah dengan nada emosional. Sabtu (20/09/2025)
Ia bahkan menyebut adanya persoalan di ruang lingkup BPP yang seharusnya tidak perlu diketahui pihak luar. “Kalau saya harus membuka aib BPP, ya sudah hancur semuanya. Selama ini saya diam demi menjaga marwah dinas pertanian. Tapi kalau terus disudutkan, apa saya harus bongkar semua kebusukan Cigeulis?” tegasnya.
Pernyataan itu sontak memunculkan pertanyaan baru di tengah publik: apakah benar dugaan ASN jarang ngantor hanya persoalan absensi, atau ada masalah lebih besar yang selama ini ditutup rapat di internal BPP?
Sekretaris Jenderal Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) Kabupaten Pandeglang, Jaka Somantri, menanggapi keras pernyataan tersebut.
“Pernyataan seorang PPL seperti itu jelas memperkuat dugaan adanya masalah serius di tubuh BPP Cigeulis. Pertanyaannya, ada apa dengan BPP Cigeulis? Jangan sampai persoalan disiplin ASN ditutupi dengan alasan-alasan yang justru membuka aib birokrasi. Kepala Dinas harus segera turun tangan dan menindak tegas,” tegas Jaka.
Kasus ini kini bukan hanya soal dugaan ASN jarang masuk kantor, tetapi juga menguak dugaan adanya konflik internal serta ketertutupan dalam manajemen BPP Cigeulis. Publik menunggu langkah cepat dari Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang untuk menuntaskan persoalan ini, agar tidak semakin meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja ASN di daerah.”(Tim/red)
Comment