PANDEGLANG|sergap24.cam – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, pada Selasa (30/09/2025) sekitar pukul 14.30 WIB, menyebabkan sedikitnya 12 bangunan rusak, terdiri dari 11 rumah warga dan 1 bangunan sekolah madrasah.
Menindaklanjuti laporan masyarakat dan Pemerintah Desa Cimoyan, Kampung Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Patia bersama Forkopimcam, unsur Polsek dan Koramil, serta Kasi Kesra Desa Cimoyan, langsung turun ke lokasi melakukan asesmen sekaligus menyalurkan bantuan darurat dari lumbung sosial Kecamatan Patia pada Rabu (01/10/2025).
Camat Patia, Supratman, S.Pd, menegaskan bahwa peran KSB adalah melakukan langkah cepat dalam memitigasi bencana.
“Bencana bukan hanya banjir, longsor, atau gempa, tetapi juga termasuk dampak sosial yang mengganggu kehidupan masyarakat. Begitu ada laporan dari warga, kami langsung turun untuk monitoring dan menyerahkan bantuan darurat. Meski seadanya, kami berharap bisa sedikit meringankan beban warga terdampak,” ucapnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Sosial RI, Dinsos Provinsi Banten, dan Dinsos Kabupaten Pandeglang yang telah mendukung pengisian lumbung sosial di Kecamatan Patia sehingga dapat dimanfaatkan untuk situasi darurat.
Ketua KSB Kecamatan Patia, Sabda, menyampaikan komitmennya untuk selalu sigap dalam menjalankan amanah sebagai relawan kebencanaan.
“Kami merasa bertanggung jawab untuk selalu merespon cepat. Terima kasih kepada seluruh unsur, mulai dari Forkopimcam, Polsek, Koramil, Pemdes Cimoyan, TKSK, hingga masyarakat yang ikut peduli. Semoga sinergi ini terus terjaga,” katanya.
Sabda juga menekankan pentingnya komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antar pihak agar penanganan kebencanaan bisa dilakukan bersama, bukan hanya beban segelintir pihak.
Salah satu korban, Sumyati, warga Desa Cimoyan, menceritakan detik-detik rumahnya ambruk tertimpa pohon besar. Malam itu sekitar pukul 02.30 WIB, ia bersama anak-anaknya bergegas mengungsi ke rumah orang tua. Namun, salah satu anaknya masih tertinggal di dalam rumah.
“Saya panik, langsung lari kembali. Pas sampai, rumah sudah porak-poranda tertimpa pohon. Alhamdulillah anak saya selamat, meski rumah hancur total,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Sebagai seorang janda dengan lima anak, Sumyati berharap adanya uluran tangan pemerintah maupun para dermawan.
“Saya berterima kasih atas bantuan darurat ini. Tapi saya mohon, semoga ada bantuan untuk perbaikan rumah. Saya tidak punya biaya untuk membangun kembali,” tuturnya penuh harap.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana. KSB bersama Forkopimcam menegaskan akan terus mendampingi warga terdampak, sekaligus mendorong semua pihak untuk menjaga kepedulian sosial.”(Tim/red)
Comment