Home » Hukrim » Advokat Surjo & Partners: Koruptor, Masihkah Berminat Korupsi di depan Kematian?
IMG-20220107-WA0031_1
[Sassy_Social_Share]

WNMNews.TV, JATIM – Ada faktor lain yang mengakibatkan korupsi tetap marak dalam sebuah sistem sosial. Faktor itu berkaitan dengan pemahaman yang keliru tentang kebaikan akan menghapus keburukan.

Ada orang-orang yang punya tafsir ala Robinhood, yang mencuri untuk beramal. Masalahnya, dalam kiprah Robinhood ada nilai emansipatoris dan keadilan. Sang hero mencuri dari orang kaya yang dianggap korup dan hasilnya dibagikan kepada kaum papa. Ini pun ditentang oleh sistem iman apa pun dan peradaban modern mana pun.

H. Surjono, S.H, M.H, selaku Pimpinan Kantor Advokat & Konsultan Hukum “SURJO & PARTNERS” yang beralamat Jl.Citandui 52 B Malang, menuturkan, “Namun, mencuri uang negara–yang sama artinya mencuri dari hak-hak anak yang kelaparan, orang melarat–tak bisa diimbangi dengan berbuat baik seperti apa pun.” Jum’at (07/01/21).

Lanjut H. Surjono, S.H, M.H,. Ia mendeskripsikan, dalam negara yang tinggi tingkat ketimpangan sosial ekonominya, menyadarkan akan betapa destruksinya korupsi, bisa dimulai dengan pemahaman bahwa banyaknya kemiskinan, busung lapar, perkampungan kumuh, rumah sakit yang miskin fasilitas serta gedung sekolah yang gampang ambruk adalah refleksi dari korupsi.

H. Surjono, S.H, M.H,. menyadari fungsi masyarakat sebagai sosio kontrol bisa diejawantahkan dalam berbagai hal yang positif. Dirinya mencoba berbagi peran dalam ekosistem sosial bermasyarakat dengan menghadirkan kepedulian kepada sesama melalui layanan Ambulance Gratis.

“Pandemik yang menyuguhkan ancaman nyata kematian adalah sinyal untuk mengetahui seberapa banyak orang yang memiliki kesadaran metafisik akan berhenti untuk berbuat korup.” Ungkap H. Surjono, S.H, M.H.

Memasuki tahun kedua pandemik COVID-19, bukannya mereda situasinya, malah kian mengerikan. India mempertontonkan kengerian itu. ‘Rumah sakit kadang kewalahan menerima permintaan layanan dari masyarakat yang membutuhkan. Apalagi kasus varian baru COVID-19.” Paparnya.

Di pengujung tahun 2021 lalu, Eropa kembali menjadi episentrum Covid-19 di dunia dengan hadirnya varian Omicron. Indonesia harus lebih waspada agar jangan sampai terjadi gelombang ketiga.

Kira-kira apa yang bisa dipetik dari situasi memprihatinkan akibat kesintasan pandemik ini? Semua orang mulai punya kesadaran etis sekaligus religius bahwa COVID-19 adalah ancaman kematian.

Kesadaran semacam itu tentu tidak berhenti sampai di situ. Manusia normal akan berusaha memperbanyak kebaikan kepada orang lain dan memperkecil tindakan-tindakan yang merugikan, mencelakakan orang lain.

Ancaman kematian yang terjadi pra pandemik adalah penyakit yang konvensional, yang menyerang ketahanan dan kekuatan tubuh melawan penyakit. Orang yang menghadapi ancaman kematian dengan penyakit konvensional biasanya hanya bisa tergolek di tempat tidur.

Keterbatasan fisik memaksa orang itu untuk tidak punya kekuatan melakukan kejahatan. Andaikan si sakit itu seorang yang berkuasa, dia tak lagi punya kemampuan menggelembungkan nilai proyek, menilap dana masyarakat.

Namun, ancaman kematian oleh COVID-19 tidak punya daya paksa seperti penyakit jantung, lever atau ginjal yang membuat orang bersangkutan lebih banyak di atas ranjang rumah sakit. Sebelum berubah menjadi ranjang kematian.

Dari ulasan diatas, H. Surjono, S.H, M.H,. mencoba mendeskripsikan ancaman kematian COVID-19 masih memungkinkan orang-orang yang sangat berkuasa, berkuasa, agak berkuasa bahkan kurang berkuasa untuk melakukan kejahatan seperti korupsi, misalnya.

Pertanyaannya adalah, masih adakah niat untuk berkorupsi di masa ketika banyak teman, saudara, tetangga, temannya teman, yang sebulan lalu masih bisa diajak bercanda bersama, bahkan masih bisa menulis artikel di koran, tiba-tiba dikabarkan tutup usia setelah berjuang melawan COVID dalam hitungan pekan, bahkan hari?

Orang-orang yang berbuat jahat atau korup karena keterpaksaan–misalnya kondisi ekonomi yang pas-pasan–di masa krisis sosial agaknya masih bisa dimaklumi. Tapi bagaimana dengan mereka yang sudah berkecukupan bahkan berkelimpahan tapi masih nekat mencuri harta negara di masa pandemik ini?

Pertanyaan seperti itu selalu mendapat jawab yang nisbi. Artinya, mereka yang berkelimpahan itu adalah kumpulan manusia yang punya latar belakang iman, sosial, psikis yang bervariasi.

“Kombinasi latar belakang itu akan melahirkan sosok-sosok yang tak seragam. Jadi akan selalu ada orang yang nekat untuk tetap korupsi di masa apa pun, dan ada orang yang menyadari bahwa hidupnya dalam ancaman kematian dan inilah saatnya untuk menjauhi yang munkar.’ Urai H. Surjono, S.H, M.H,.

“Pada akhirnya, seperti yang sudah dibuktikan oleh negara-negara yang sejarah birokrasi cukup panjang, korupsi hanya bisa diberantas dengan sistem administrasi kenegaraan yang transparan, dijaga oleh sistem politik yang matang, yang pilar-nya adalah penegakan hukum.” Pungkasnya [Eka].

SEBARKAN

Baja Juga

Comment

News Feed

Polemik Pergantian Kepala Dusun di Desa Nirannuang Pj Kepala Desa Diduga Langgar Mekanisme

Ming, 9 Mar 2025 12:00:30pm Polemik Pergantian Kepala Dusun di Desa Nirannuang Pj Kepala Desa Diduga Langgar Mekanisme Gowa Sulsel - Desa Nirannuang kecamatan Bontomarannu...

Peduli Kebersihan,Polsek Pebayuran Melaksanakan Korve Masjid Al Hidayah ll

Sab, 8 Mar 2025 12:39:08pm Bekasi - Dalam bentuk peduli Kebersihan Kapolsek Pebayuran berserta anggota piket fungsi Polsek Pebayuran bersama tokoh agama dan masyarakat...

Disdikbud Kalbar Diharapkan Evaluasi Kinerja CV Mugiwara D Konstruksi Standart Dan Kualitas Pembangunan SMAN 1 Tempunak Dipertanyakan !! 

Rab, 5 Mar 2025 04:09:42pm SINTANG - SERGAP24.COM, Hasil investigasi lapangan oleh lembaga Tindak Indonesia mengindikasikan adanya dugaan korupsi pada pelaksanaan proyek...

Warga Ucapkan Terimakasih Kepada Polsek Pebayuran Berkat Pengajuannya Mendapatkan Biaya Pengobatan dari Baznas Kab Bekasi

Jum, 28 Feb 2025 10:38:13am BEKASI - SERGAP24.COM, Dua warga Kp Pintu RT 003 RW 002 Desa Bantarjaya Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi Lacem dan Ibu Rukmi ucapkan terima kasih...

Bentuk kepedulian Terhadap Sesama, Kapolsek Tambelang Berikan Sembako Kepada Lansia Yang Sedang Sakit

Kam, 27 Feb 2025 06:29:56am BEKASI - SERGAP24.COM, Kapolsek Tambelang didampingi Kanit Binmas Polsek Tambelang mengelar Kegiatan Sosial memberikan sembako kepada Nenek Binah...

Kapolsek Pebayuran Berserta Tim Patroli Bubarkan Anak Remaja Yang Nongkrong Hingga Larut Malam

Kam, 27 Feb 2025 06:06:46am BEKASI - SERGAP24.COM, Dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Kapolsek Pebayuran Berserta Tim Patroli membubarkan anak-anak remaja...

PT. SIM Diduga Langgar Undang – Undang Ketenagakerjaan

Kam, 27 Feb 2025 05:09:28am PONTIANAK– SERGAP24.COM, PT SIM salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengedokan kapal yang beroperasi di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten...

Bantah Isu Pungli PT. WPM Siap Tempuh Jalur Hukum

Rab, 26 Feb 2025 04:26:57am MEDAN - SERGAP24.COM, Komit berkontribusi dalam hal Jasa tenaga kerja di tengah -tengah Masyarakat. PT. Wira Pradana Mukti (PT WPM) hingga saat ini...

Dalam Mendekatkan Diri Antara Polri Dengan Masyarakat Kapolsek Tambelang Hadiri Acara Isro Mi’raj 

Rab, 26 Feb 2025 04:20:13am BEKASI- SERGAP24.COM, Dalam mendekatkan diri kepada masyarakat, Kapolsek Tambelang Hadiri peringatan isro mi'raj Nabi Muhammad.Saw 1446 H/2025 M dan...

Kunjungan TK Bhayangkari Kemala 05 Sanggau di Polres Sanggau

Rab, 26 Feb 2025 04:14:19am SANGGAU, POLDA KALBAR - SERGAP24.COM, Murid-murid TK Bhayangkari Kemala 05 Sanggau mengadakan kunjungan edukatif ke Polres Sanggau pada Selasa...

Video Terbaru

Berita Terbaru

Ekonomi Terbaru

Teknologi Terbaru