Merawat NKRI dalam Interaksi Nilai Agama dan Budaya serta Sikap Toleransi, Ini Kata Prabu Diaz Panglima Tertinggi Laskar Macan Ali
WNMNews.TV, KOTA CIREBON – Saat ini, masyarakat Indonesia diwarnai isu-isu radikalisme dan sikap intoleransi, baru-baru ini, masyarakat Indonesia dihebohkan oleh video yang viral tentang penendangan dan pembuangan sesajen di lokasi erupsi gunung semeru.
Hal ini tak pelak menimbulkan keresahan, karena selama ini Lumajang sudah mulai damai, mulai aman, dan mulai bagus, jangan sampai dirusak dengan adanya video-video yang mengandung SARA dan kita harus menghormati kearifan lokal daerah.
Sementara itu, putri sulung Presiden Ke-4 Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid di Twitternya @AlissaWahid mencuitkan, “mempersilakan kalau ada masyarakat yang yakin dengan sesajen itu tidak boleh. Tapi, memaksakan keyakinan tersebut kepada yang meyakini itu tidak boleh.”
Panglima Tinggi Laskar Macan Ali, Prabu Diaz Setiadi mengatakan, “Rasa persatuan dan kesatuan haruslah senantiasa dijaga dengan baik, hal ini demi menjaga ke-Bhinekaan Tunggal Ika serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).” Minggu (16/01/23). Di Markas Besar Laskar Macan Ali, depan alun-alun, komplek Keraton Kasepuhan Cirebon.
“Semboyan Bhinneka Tunggal Ika tertulis pada lambang negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Maka, perbedaan dalam masyarakat merupakan keberagaman Indonesia yang dapat dirangkai dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.” Ungkapnya.
Prabu Diaz memaparkan bahwa, “Keberagaman masyarakat Indonesia memiliki arti penting dalam menjaga keutuhan Bangsa. Keberagaman tersebut akan menjadi modal sosial yang besar untuk membangun bangsa dan negara Indonesia yang maju dan sejahtera.”
“Sebaliknya, bila keberagaman tersebut tidak dapat dikelola dengan baik dan tidak dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, maka dapat menjadi penyebab timbulnya konflik yang membahayakan keutuhan bangsa dan negara Indonesia.” Tandasnya.
“Seluruh elemen, kami sepakat untuk terus menjaga api toleransi supaya tidak padam. Kami berharap, generasi muda dapat memeriksa semangat ini, sehingga Indonesia lebih kuat, lebih sejahtera, dan NKRI tetap berdaulat,” pintanya.
“Kepada masyarakat bahwa Indonesia terdiri dari multikultur dan etnis, sehingga kesatuan yang kuat ini harus terus dipelihara hingga ke generasi berikutnya, kami dari Cirebon, ingin mengejawantahkan ke seluruh penjuru Nusantara untuk menjaga perdamaian, menjaga persatuan, karena damai itu indah,” imbuhnya

“Sebagai informasi, Laskar Macan Ali menjadi salah satu komunitas yang konsisten membantu Pemerintah, bangsa dan Negara dalam melawan Intoleransi, Radikalisme dan juga Komunisme yang mengancam keutuhan NKRI.” Ujar Prabu Diaz.
Selain itu, Laskar Macan Ali dianggap selama ini ikut aktif membantu terpeliharanya Kamtibmas serta kegiatan-kegiatan spesial kemasyarakatan seperti pembagian sembako, santunan anak yatim dan sejenisnya dilaksanakan secara mandiri swadaya sendiri di seluruh Cirebon raya.
Prabu Diaz, Panglima tertinggi Laskar Macan Ali menuturkan, selain bela negara dan menjaga toleransi antar umat beragama, Laskar Macan Ali senantiasa ikut aktif dalam program Pencegahan Covid-19 dengan membantu percepatan pemerataan vaksinasi di Kota Cirebon.
Bahwa komunitas Laskar Agung Macan Ali selaras dengan apa yang disampaikan Panglima Tingginya yakni Raden Mamo Prabu Diaz Setiadi dan telah berkembang ke seluruh nusantara bahkan ke manca negara, baik di Asia Afrika, dan Eropa dengan ke anggotanya dalam kurun 5 tahun terakhir ini telah mencapai jumlah sekitar 980.000 orang hampir mendekati 1 juta orang.
Untuk mewujudkan cita-cita negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, Prabu Diaz menekankan bahwa, Keberagaman bukan unsur perpecahan namun justru yang menciptakan kesatuan bangsa melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
“Kesatuan adalah upaya untuk mempersatukan perbedaan suku, adat istiadat, ras dan agama untuk menjadi satu yaitu bangsa Indonesia.” Ungkapnya.
Semboyan ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang memiliki keberagaman suku bangsa, budaya, bahasa daerah, agama dan kepercayaan, ras maupun antar golongan.
Tak cuma itu ia pun berharap agar masyarakat juga tetap bisa menjaga marwah budaya leluhur dan faham nasionalisme. Semangat nasionalisme yang tetap mengedepankan nilai-nilai religius dan budaya leluhur inilah yang menjadi cikal bakal spirit Laskar Macan Ali yang dalam kelahirannya dibentuk oleh Kanjeng Sinuhun Sunan Gunung Jati Syech Syarif Hidayatullah. [Eka].
Comment