PANDEGLANG|sergap24.com Jumat 08/08/2025 Pemerintah provinsi Banten melalui Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten melakukan pembangunan irigasi dengan nama pekerjaan rehabilitasi jaringan iringasi D.I Cisangu atas dilaksanakan oleh CV. Mahatama Karya No Kontrak, 600.1.4.2/1127/SDA-DPUPR/2025 Nilai paket Rp 7.621.699.300.00 (Tujuh Milyar Enam Ratus Dua Puluh Satu Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Sembilan Ribu Tiga Ratus Rupiah) Konsultan pengawas PT. Nadia Karya Persada di nilai warga pelaksanaannya Asal-asalan.
.
Begini ungkap Rohmat salah seorang warga kepada awak media saat usai melihat proses pengerjaan bagunan irigasi, Saya menduga ini pekerjaan tidak akan mendapatkan hasil yang maksimah karena jika kita lihat secara langsung pemasangan batu pondasi atau pembangunan tembok irigasi dengan tidak di gali juga tidak di beri adukan terlebih dahulu sebelum batu diletakan ini saya kira bakal mengurangi kualitas hasih banguanan nanti apa lagi itu kita liat juga air di tempat tidak di keringkan terlebih dulu padahal mereka saya liat juga adukannya cuma pake manual.
Minimal harusnya kedalaman galian podasi irigasi itu 50 cm maksimum 1 M karena itu akan menahan debit air jadi harus kuat jika tidak akan bangunan akan jebol ketika air masuk kemudian jika ini dibenarkan maka orang itu wajib di periksa oleh ahli dan intansi terkait.
Yang jelas ini kami duga tidak profesional pengerjaan proyek yang menelan anggaran miliaran rupiah harusnya mumpung belum terjadi hal yang dapat merugikan negara adakan pemeriksaan dan pengawasan yang aktif tidak hanya asal terserap anggaran saja
Salah seorang mantan konsultan kepada awak media saat melihat kondisi pekerjaan Irigasi tersebut, Ini nampak jelas diduga tidak sesuar teknik pembangunan irigasi dan ini saya kira akan banyak kekurangan,
Meski demikian saya akan coba tanya kepada konsultan dan mau lihat gambar yang dibuat oleh tim perencanaan sebelum program itu di laksanakan, “Tutupnya.
Sangat disayangkan sampai berita ini ditayanagakan belum ada pihak Pelaksana dan konsulatan pengawas di lapanagan yang dapat awak media pintai keterangan karena di lokasi hanya ada pekerja biasa yang tidak berani memberikan tanggapannya.” (Tim/red)
Comment