PANDEGLANG|sergap24.com Program Irigasi Air Tanah dalam tanaman pangan atau JIAT, menjadi salah satu teknik penting dalam dunia pertanian dan manajemen sumber daya air tanaman tidak bisa tumbuh dengan optimal tanpa adanya sistem pengairan yang tepat hal ini juga akan mempengaruhi hasil panen perkebunan.
.
Dengan begitu irigasi air tanah dalam tanaman pangan akan menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif bagi penduduk sekitar tampak kegiatan, Dampak positif yang ditimbulkan adalah, lebih terbukanya lapangan berusaha dan bekerja bagi penduduk dalam menggarap lahan yang tersedia, meningkatkannya perekonomian masyarakat
Apalagi Irigasi Air Tanah dalam ini merupakan jaringan irigasi yang airnya berasal dari air tanah dengan infrastruktur yang terdiri dari sumur instalasi pompa, dan saluran Irigasi Air Tanah termasuk bangunan di dalamnya teknologi ini didesain dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian.
Sistem Irigasi yang baik dan efisien, diharapkan produktivitas pertanian dapat meningkatkan secara signifikan, memberikan kontribusi positif pada ketahanan pangan nasional, dan pada akhirnya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama para petani.
Sayangnya program baik ini diduga terbalik arah, tidak lain hanya mengeruk keuntungan belaka, diduga dijadikan ajang bisnis pada akhirnya supplier dadakan atau pengadaan barang seperti batu bulat, menjadi bahan dagangan, bahkan salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya menyebutkan air pompa tidak keluar entah benar atau tidak yang jelas sudah diploting.
Pekerjaan tersebut yang dikerjakan oleh kelompok tani Sukaraharja Desa Cikeusik Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang Anggaran sebesar Rp 300 juta bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Penugasan Bidang Pertanian, kalau dilihat dari papan nama Proyek anggaran yang sangat besar tapi bangunan seperti itu ketua kelompoknya pak Karsono silahkan abang suruh hidupkan mesin sedot air nya bertahan lama tidak pungkasnya Sabtu (23/11/2024).
Beda halnya dengan Karsono yang mengaku ketua Kelompok Tani Sukaraharja saat dimintai keterangan mengatakan bahwa saya sedang sibuk ada yang kerja di titik yang satu nya pungkasnya.
Sementara itu pihak BPP kecamatan Cikeusik belum terkonfirmasi sampai di tayangkannya pemberitaan (Somantri)
Comment