sergap24. com || Bitung – (SULUT), Aksi solidaritas membagikan bantuan dilakukan pedagang pasar Girian, pasca kebakaran yang mengakibatkan puluhan lapak dan Rumah tempat jualan, pada Minggu 26 Mei 2024.
Kegiatan kemanusiaan tersebut didasari rasa solidaritas sesama pedagang pasar, yang dimotori kolaborasi Organisasi Forum Aspirasi Masyarakat (FAM) dan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kota Bitung.
Bantuan tersebut diterima langsung pedagang korban kebakaran dibawah koordinasi Tokoh Pedagang yang juga Ketua FAM, Rahmat Alo Pulukadang.
” Bantuan sembako dan air mineral ini sengaja dikumpulkan sesama pedagang pasar, sebagai bagian dari rasa kepedulian atas bencana kebakaran yang menimpa rekan pedqgang dipasar Girian “, Ungkap Sekretaris Komisariat APPSI Girian Khalid Rahman, didampingi personil organisasi lainnya Jhoni Katili.
Pada kesempatan penyerahan, Khalid menyampaikan ucapan terimakasih pada seluruh pedagang pasar Girian yang telah memberikan bantuan dalam penggalangan dana kemanusiaan pasca kebakaran .
” Bersama pak Alo Pulukadang sebagai tokoh pedagang dan pejuang pasar Girian, maka kami APPSI dan FAM mengucapkan terimakasih kepada Pedagang Pasar yang telah ikut peduli atas kebakaran ini”, Ungkap Khalid.
Sementara itu, Ketua FAM Rahmat Alo Pulukadang juga berharap persatuan dan kerja kemanusiaan ini ditingkatkan dan terus dipelihara. Sebagai bagian dari pejuang keberadaan pasar Girian, sebagai pasar tertua dikota Bitung, Pulukadang berharap persatuan pedagang dijaga demi perubahan dan perbaikan dimasa yang akan datang.
” Senang sekali dengan kolaborasi ini. Tentunya, kami berharap semua pedagang berada pada wadah organisasi yang sehat, dan menumbuhkan kembangkan semangat saling peduli demi kemajuan bersama.
Seperti diketahui, sebanyak 30an lapak dan 9 rumah atau kios pedagang ludes dilalap si jago merah dipasar Girian. Akibat kebakaran tersebut, puluhan pedagang kehilangan tempat usaha, untuk berdagang. Sejauh ini, pemerintah lewat Perumda Pasar tengah mencari solusi, agar pedagang bisa kembali berjualan, ditengah perbaikan infrastruktur pasar yang rusak.***
(Ical)
Comment