PANDEGLANG|sergap24.com – Banten, – Dugaan penyimpangan dalam proyek irigasi yang dikelola Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau–Ciujung–Cidurian (BBWS C3) Kementerian PUPR semakin memanas. Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) Kabupaten Pandeglang mendesak Kejaksaan Agung RI turun melakukan investigasi menyeluruh terhadap proyek irigasi bernilai lebih dari Rp 144 miliar yang dikerjakan PT Nindya Karya di wilayah Kabupaten Pandeglang dan Lebak.
Proyek yang seharusnya mendukung produktivitas pertanian ini diduga diwarnai praktik pelaksanaan yang tidak sesuai spesifikasi, terutama pekerjaan pemasangan batu dalam kondisi terendam air. Praktik tersebut dinilai berpotensi melemahkan struktur bangunan sejak awal dan menimbulkan kerugian keuangan negara.
Sekjend AWDI DPC Pandeglang, Jaka Somantri menegaskan bahwa persoalan ini bukan hanya soal teknis, tetapi juga dugaan kuat adanya pembiaran oleh pihak BBWS C3 sebagai penanggung jawab dan kuasa pengguna anggaran.
“Kami meminta Kejaksaan Agung turun tangan. Ini persoalan serius. Ada dugaan pelanggaran teknis dan potensi kerugian negara yang tidak boleh dibiarkan,” tegasnya kepada media.
AWDI menilai fungsi pengawasan BBWS C3 melemah, sehingga dugaan pelanggaran teknis bisa terjadi berulang di berbagai titik lokasi proyek. Padahal anggaran telah dialokasikan bukan hanya untuk pelaksanaan, tetapi juga untuk konsultan pengawas dan supervisi BBWS C3 sendiri.
“Proyek dibiayai rakyat, jika konstruksi gagal sebelum waktunya maka pelaksanaan dan pengawasan wajib diperiksa,” tambah Ketua AWDI.
AWDI mendesak agar :
* BPK dan BPKP melakukan audit khusus terhadap fisik dan keuangan proyek,
* Kejagung mengusut BBWS C3 serta semua pihak terkait bila ditemukan indikasi pidana
* Presiden RI ikut memberikan atensi dan evaluasi
Sampai berita ini dirilis, BBWS C3 belum mengirim tanggapan resmi, PT Nindya Karya belum memberikan klarifikasi serta Konsultan pengawas belum berhasil dimintai komentar. Redaksi tetap mematuhi UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 dan membuka ruang hak jawab secara profesional.”(Tim/red)


























Comment