PANDEGLANG|sergap24.com – Ramainya pemberitaan mengenai dugaan pungutan liar (pungli) dalam program pembangunan irigasi di wilayah Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang, belakangan ini mulai menemukan titik terang. Berdasarkan klarifikasi dari berbagai pihak, isu yang berkembang di masyarakat ternyata hanya merupakan miskomunikasi antara Ketua Kelompok Tani dan Ketua UPKK, bukan praktik pungli.
Isu ini sempat mencuat karena adanya kesalahpahaman terkait pengelolaan dana kegiatan pembangunan irigasi kelompok Tani Tamanjaya, yang kemudian berkembang menjadi rumor pungutan.
Mamak, Ketua UPKK Tamanjaya, menegaskan bahwa UPKK tidak melakukan pungutan apapun dalam pelaksanaan program pembangunan irigasi.
“Tidak ada pungutan. Semua kegiatan pembangunan irigasi kami jalankan sesuai juknis. Dana kegiatan dikelola transparan dan tidak dibebankan kepada petani atau kelompok,” ujar Mamak.
Ia menambahkan bahwa kesalahpahaman muncul karena perbedaan pemahaman terkait teknis pelaporan dan pelaksanaan program.
Mian, Ketua Kelompok Tani Tamanjaya, menjelaskan bahwa kabar pungli yang beredar hanyalah miskomunikasi.
“Benar, sebelumnya ada salah paham mengenai teknis pelaksanaan irigasi. Namun perlu ditegaskan, tidak ada potongan dari pihak manapun, termasuk Korluh, dan uang kegiatan pembangunan irigasi sepenuhnya kami pegang sebagai kelompok,” jelas Mian.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh dana digunakan sesuai peruntukan dan tercatat dalam laporan kegiatan.
“Masalah ini sudah kami klarifikasi dengan UPKK dan pihak penyuluh, sehingga situasi kini kondusif,” tambah Mian.
Koordinator Penyuluh (Korluh) Pertanian Kecamatan Cisata menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah memungut atau menerima potongan apapun dalam program pembangunan irigasi.
“Program pembangunan irigasi sepenuhnya untuk kepentingan petani. Tidak ada pungutan dari pihak kami. Jika ada kabar pungli, itu hanya salah paham teknis antar-pengurus,” tegasnya.
Dengan adanya klarifikasi dari Ketua Kelompok Tani, UPKK, dan pihak penyuluh, situasi di Kelompok Tani Tamanjaya kini kembali stabil. Semua pihak sepakat memperbaiki komunikasi agar program pembangunan irigasi berjalan lancar, transparan, dan tepat sasaran.
Para petani diimbau tetap fokus pada kegiatan pertanian dan pembangunan irigasi, serta tidak terpengaruh informasi yang belum terverifikasi.”(Tim/red)


























Comment