PANDEGLANG|sergap24.com — Dalam rangka memperkuat peran jurnalisme sebagai pilar keempat demokrasi, organisasi Jurnalis Banten Bersatu (JBB) bersama Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) Kabupaten Pandeglang menggelar diskusi malam bertajuk “Jurnalisme Demokratis dan Tantangan Etika di Era Digital”.
Kegiatan ini berlangsung dalam suasana hangat dan produktif di Café Garasi Panimbang, Jalan Tanjung Lesung, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.
Diskusi yang digelar secara terbuka tersebut menghadirkan jajaran pengurus inti AWDI Kabupaten Pandeglang: Sekretaris Jenderal Jaka Somantri, Wakil Ketua Yoki Fardiansah, dan Bendahara Andi Irawan.
Turut hadir dan membuka kegiatan, Ketua Jurnalis Banten Bersatu (JBB), Kasman, yang menekankan pentingnya diskusi antarjurnalis sebagai ruang edukatif dan reflektif untuk menjaga independensi dan integritas profesi.
“Diskusi semacam ini adalah ruang yang sangat penting untuk membangun sinergitas, memperdalam pemahaman terhadap kode etik jurnalistik, serta memperkuat posisi wartawan sebagai agen perubahan di tengah masyarakat,” ujar Kasman.
Dalam paparannya, Jaka Somantri menyoroti pentingnya jurnalis menjadi penyeimbang arus informasi yang kian deras dan rawan disinformasi. Ia menekankan bahwa jurnalis harus kembali pada nilai dasar profesinya—mengutamakan akurasi, keberimbangan, dan kepentingan publik.
“Kita harus kembali pada roh jurnalistik yang sesungguhnya—menjaga independensi, objektivitas, dan keberpihakan kepada kebenaran,” ungkap Jaka.
Wakil Ketua AWDI, Yoki Fardiansah, menyoroti tantangan keselamatan jurnalis di lapangan. Ia menilai bahwa masih banyak wartawan yang menghadapi tekanan dan intimidasi saat meliput isu-isu sensitif.
“Solidaritas antarsesama jurnalis sangat dibutuhkan, terlebih ketika menghadapi tekanan dari pihak-pihak yang tidak menghendaki terbukanya informasi,” ujarnya.
Sementara itu, Bendahara AWDI Andi Irawan menggarisbawahi pentingnya literasi digital dan penguatan tata kelola organisasi jurnalis. Menurutnya, profesionalisme dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan zaman menjadi kunci dalam menjaga eksistensi media lokal.
Diskusi malam yang mengangkat tema “Jurnalisme Demokratis dan Tantangan Etika di Era Digital” ini ditutup dengan komitmen bersama untuk terus menjaga marwah profesi kewartawanan dan memperkuat sinergi antarorganisasi jurnalis, khususnya di wilayah Kabupaten Pandeglang. Seluruh peserta sepakat bahwa integritas, solidaritas, dan kompetensi merupakan fondasi utama dalam menghadapi tantangan dunia jurnalistik modern.”(Tim/red)
Comment