PANDEGLANG|sergap24.com — Suasana hangat namun penuh makna mewarnai silaturahmi antara Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) DPC Kabupaten Pandeglang dan Pemerintah Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, yang digelar di Wisata Kuliner UMKM Citeureup.
Kegiatan bertajuk “Segelas Kopi, Sejuta Makna” itu bukan sekadar temu santai, tetapi menjadi ruang dialog antara insan pers dan aparatur desa tentang pentingnya transparansi, sinergi, dan pengawasan publik. Rabu (08/10/2025).
Kepala Desa Citeureup, H. Oman, menegaskan bahwa pihaknya terbuka terhadap masukan dari wartawan, karena pers adalah mitra strategis dalam pembangunan.
“Kami tidak alergi kritik. Justru kami butuh masukan dari rekan-rekan media agar arah kebijakan desa lebih tepat sasaran dan berpihak kepada masyarakat,” ujarnya tegas.
Sementara itu, Direktur BUMDes Citeureup, H. Endang, menilai kehadiran wartawan merupakan bentuk nyata kemitraan yang sehat antara media dan pemerintah desa.
“Pers punya peran besar dalam mengawal potensi ekonomi desa. Kami siap berkolaborasi agar UMKM dan wisata kuliner Citeureup bisa dikenal luas, dengan tetap menjunjung keterbukaan dan akuntabilitas,” katanya.
Dari jajaran AWDI, Andi Irawan, Bendahara DPC AWDI Kabupaten Pandeglang, menegaskan bahwa wartawan tidak hanya sebagai penyampai berita, tapi juga pengontrol sosial.
“Kami datang bukan untuk pencitraan, tapi untuk memastikan roda pemerintahan berjalan transparan. Silaturahmi ini adalah bentuk kemitraan tanpa basa-basi,” tegasnya.
Wartawan Yeyen Sudrajat dari Radar Kriminal menambahkan bahwa hubungan antara pemerintah desa dan media harus dibangun atas dasar keterbukaan, bukan ketakutan terhadap kritik.
“Jurnalis bukan musuh, tapi mitra kritis. Kalau ada yang salah, harus dikoreksi. Kalau benar, kita dukung. Itu esensi kemerdekaan pers,” katanya.
Menutup acara, Jaka Somantri, Sekretaris Jenderal AWDI DPC Kabupaten Pandeglang, menyampaikan pesan kuat agar sinergi tidak berhenti di meja kopi.
“Silaturahmi ini bukan sekadar seremonial. AWDI akan terus berdiri di garis depan sebagai pengawal keadilan informasi. Kami ingin pemerintah desa dan media sama-sama bertanggung jawab terhadap kebenaran dan kepentingan publik,” tegas Jaka.
Pertemuan di Wisata Kuliner UMKM Citeureup itu menjadi simbol bahwa dari segelas kopi bisa lahir kesepahaman besar — antara pemerintah yang terbuka dan wartawan yang berani bersuara demi Pandeglang yang lebih jujur, transparan, dan berkemajuan.”(Tim/red)
Comment