PANDEGLANG|sergap24.com – Dalam hiruk pikuk kehidupan, ada sosok yang kerap terlupakan meski selalu hadir dalam setiap denyut peristiwa. Dialah wartawan, sang pemburu berita yang bekerja di balik layar, menuliskan kisah nyata agar dunia tahu apa yang sedang terjadi.
Bukan hanya sekadar profesi, wartawan adalah panggilan nurani. Dengan pena dan kamera, mereka menjadi mata dan telinga masyarakat, merekam suara-suara kecil yang sering tak terdengar oleh kekuasaan. Di tengah hujan, terik matahari, bahkan ancaman, wartawan tetap berdiri tegak, karena di pundaknya ada amanah untuk menjaga kebenaran.
“Wartawan itu bukan hanya menulis berita. Ia menjaga kepercayaan publik, ia menyuarakan yang lemah, dan ia merekam sejarah untuk generasi berikutnya,” ungkap H Imron Pengurus Media Online Indonesia (MOI) DPC Kabupaten Pandeglang.
Namun di balik idealisme itu, wartawan juga manusia. Mereka punya keluarga yang menunggu di rumah, rindu yang tak sempat terucap, bahkan lelah yang sering ditutupi senyum. Tapi semua terbayar ketika karyanya mampu membuka mata, menggugah hati, dan menghadirkan perubahan.
Wartawan bukan pahlawan, tapi tanpa mereka kebenaran akan mudah terkubur. Mereka mungkin tak dikenang dengan patung, tapi setiap kata yang mereka tulis adalah jejak yang abadi dalam perjalanan bangsa.”(Tim/red)
Comment