WNMNews.TV, KOTA CIREBON – Sikap Antikorupsi dengan “Mulailah Tidak Korupsi Dari Diri Sendiri” merupakan wujud nyata sikap bela negara. Bela negara itu bukan hanya milik militer, tetapi untuk seluruh rakyat Republik Indonesia yang berjuang untuk bangsa dan negara yang tentunya bebas korupsi, kolusi, nepotisme, berkeadilan menuju kesejahteraan sosial sebagaimana amanat UUD 1945.
AJH Konsultan menyebut, penanaman sikap bela negara kepada seluruh komponen bangsa mampu menekan kasus korupsi yang dilakukan oleh masyarakat, termasuk pejabat negara. Bahwa sikap bela negara harus terus dipupuk demi terwujudnya sikap cinta Tanah Air Bebas dari Korupsi.
Abdul Jalil Hamzah menuturkan “Utamanya bela negara kita tidak berpikir dengan diri sendiri, dengan bela negara motivasinya untuk kepentingan negara yang kita semua sepakat bebas dari korupsi menuju kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
“Tindak korupsi jelas hanya kepentingan individu dan kelompok, maka dengan bela negara kita hapuskan kepentingan perorangan dan kelompok,” kata AJ Hamzah.
AJ Hamzah, yang juga Ketua GNPK-RI Kokab Cirebon mendukung langkah GNPK-RI Jabar yang memandang korupsi menjadi permasalahan cukup serius dialami suatu negara karena dampaknya sangatlah luar biasa karena mampu merugikan keuangan suatu negara dan dibilang menjadi momok yang menakutkan, sebagai salah satu bentuk tindak pidana.
Seperti yang di tuturkan oleh Nana Supriatna Hadiwinata, Ketua PW GNPK-RI Jabar menyebut dalam resolusi tentang “corruption in government” yang diterima kongres PBB ke-8 mengenai “the Prevention of Crime and the Treatment of Offenders”di hanava (cuba) tahun 1990, dinyatakan bahwa: “Korupsi di kalangan pejabat public (corrupt activities of public official)” dapat menghancurkan efektifitas potensial dari semua jenis program pemerintah”.
“Semangat Bela Negaraku Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh yang di usung sebagai tema besar dalam peringatan Hari Bela Negara tahun ini sangat tepat, mengingat semangat bela negara memang sangat dibutuhkan untuk terus digelorakan dalam diri segenap bangsa di republik ini, ditengah situasi dan kondisi sosial yang rentan terfragmentasi.” Ungkap Nana.
Hari bela negara ini, membuktikan bahwa kedaulatan negara RI tidak pernah terhapus dari sejarah. AJ Hamzah berpandangan bahwa bela negara menuntut setiap rakyat untuk tidak memikirkan diri sendiri. Dia menyindir perilaku korupsi merupakan bentuk tindakan yang justru bertentangan dengan upaya bela negara.
Tapi sikap bela negara harus lebih dikuatkan pada aspek intelektualitas. “Tuntutan bela negara sekarang itu sudah mulai meningkat. Hal itu tidak cukup dihadapi dengan militansi, tetapi harus dengan intelektualitas,” tuturnya.
Menurut dia, bela negara merupakan suatu kewajiban yang universal di seluruh negara di dunia, khususunya bangsa Indonesia yang merebut kemerdekaan itu dengan darah dan keringat.
Terkait adanya pendapat bahwa bela negara tidak boleh diindoktrinkan, menurut AJ Hamzah, lepas dari indoktrinasi, bela negara harus terus ditanamkan bagi seluruh nurani dari bangsa ini agar secara paripurna semangat pencegahan dan pemberantasan korupsi memiliki ruang di setiap sanubari rakyat Indonesia.
Bukan hanya rakyat, tapi termasuk para pejabat negara, sebab bangsa kita sedang berkembang dan banyak sekali godaannya. Rakyat kita dinamis dan banyak sekali kemungkinan-kemungkinan pengaruhnya,” tukas AJ Hamzah Direktur AJH Konsultan. [Eka].
Comment