Liputan6.com, Jakarta – Demi mendukung pengembangan destinasi wisata lokal di Tanah Air, Telkomsel menjadi connectivity partner dari Hutan Menyala Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda, Bandung, Jawa Barat.
Melalui kemitraan ini Telkomsel menghadirkan konektivitas (jaringan internet) yang menunjang berbagai aktivitas digital para pengunjung, untuk membuka peluang mengoptimalkan berbagai potensi perekonomian daerah sekitar lokasi wisata, serta meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kelestarian alam.
Hendri Mulya Syam, Direktur Utama Telkomsel, pada Sabtu (4/12/2021) mengatakan lewat dukungan ini perusahaan ingin menghidupkan pariwisata lokal, sembari menghadirkan konektivitas yang berkualitas.
“Sehingga para pengunjung dapat menikmati Hutan Menyala sambil tetap terus terhubung dan menjalankan aktivitas digital seperti mengakses media sosial, update status, hingga live video secara leluasa untuk berbagi keindahan selama menjelajahi setiap sudut Hutan Menyala,” kata Hendri.
Telkomsel menyatakan, langkah tersebut juga tak lepas dari ketertarikan mereka atas inovasi Hutan Menyala, yang mengolaborasikan kemajuan teknologi audio visual dengan keindahan alam yang dimiliki Indonesia, untuk menghadirkan pengalaman baru bagi masyarakat saat berwisata.
Tak semata menghadirkan jaringan internet dan audio visual demi keindahan, langkah ini juga menyematkan pesan untuk mencintai kelestarian lingkungan, sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi mendatang dan Tanah Air.
Tanggapan Menteri BUMN
Dalam kunjungannya ke Hutan Menyala Tahura Ir. H. Djuanda, Menteri BUMN Erick Thohir pun berharap agar melalui kemitraan, Telkomsel dan Hutan Menyala juga bisa memberikan “kail” agar orang bisa datang kembali ke destinasi tersebut.
“Karena sama ketika kita melihat potensi tembusnya Jalan Tol Sumatera Selatan ke Lampung. Di mana tingkat penumpang dari Sumatera ke Jawa itu naik 40 persen untuk feri. Berarti ada 20 juta orang yang bertransportasi,” kata Erick
Erick mengibaratkan, dari kondisi itu, ada 1 persen dari 20 juta orang tersebut, atau sekitar 200 ribuan orang, yang berpotensi melakukan wisata lokal di Bakauheni.
Maka dari itu, Erick pun mengatakan bahwa hal-hal semacam inilah yang membuat Kementerian BUMN peduli pada infrastruktur local tourism.
“Tetapi saya ingin di masing-masing provinsi tidak carbon copy, saling menjiplak. Jadi masing-masing punya keunikan. Kalau tidak ya akan bosan orang ke situ nantinya,” imbuh Erick.
Daya Tarik Tujuan Wisata
Melalui kemitraan dengan Hutan Menyala, Hendri pun mengatakan langkah ini menegaskan komitmen mereka sebagai digital lifestyle enabler yang akan selalu ada di dalam mendukung aktivitas digital masyarakat melalui ketersediaan jaringan broadband terdepan di mana dan kapan pun.
Selain itu, partnership ini juga diharapkan dapat membantu meningkatkan daya tarik tujuan wisata lokal untuk lebih banyak dikunjungi.
“Sehingga turut membuka peluang lebih luas bagi para pelaku UMKM yang ada di sekitar Hutan Menyala agar dapat lebih berdaya dan berdampak pada perputaran roda perekonomian daerah yang lebih baik,” kata Hendri.
(Dio/Isk)
Sumber : https://www.liputan6.com/
Comment