sergap24.com – Bitung (SULUT), Ratusan Pedagang korban kebakaran pasar kanopi pusat kota Bitung menggelar malam renungan peringatan sebulan kebakaran yang menghanguskan tempat usaha dan sumber mata pencaharian pedagang, dilokasi kebakaran, Senin (9/9-03).
Peringatan ini dilaksanakan dalam suasana syahdu dan penuh kesedihan, dengan menggelar doa dan renungan, serta pemasangan Lilin tanda keprihatinan atas hancurnya sumber pendapatan pedagang, akibat ganasnya si Jago merah, pada awal september lalu.
Peringatan ini juga sekaligus menjadi ironi mendalam pedagang korban kebakaran, ditengah pesta rakyat FPSL 2023, yang berlangsung sejak 4 Oktober 2023 tepat dikawasan pusat kota Bitung.
Adv. Dens Barauma S.H Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yayasan Mercu Suar dalam orasi kemanusiaannya, mengungkapkan keprihatinan atas kejadian yang menghancurkan sumber daya sektor informal dikawasan kanopi, yang hingga kini belum tuntas diselesaikan pemerintah.
Masih banyak aspirasi dan keinginan pedagang yang belum difasilitasi secara transparan oleh pengambilan kebijakan. Situasi ini sangat miris, jika dihubungkan dengan berbagai upaya pedagang korban kebakaran yang melakukan upaya2 untuk mendapatkan perhatian pemerintah.
“peringatan sebulan pasca kebakaran ini, merupakan sebuah dorongan semangat bagi kami untuk tetap berjuang mendorong penyelesaian yang berpihak kepada pedagang” , Ungkap Dens Pengacara Rakyat yang dikenal getol mengadvokasi pedagang sejak awal.
Menurut Barauma, pedagang tidak boleh patah semangat. Perjuangan secara kolektif baru saja dimulai, dan kita sama2 berharap kepada Tuhan Yang Maha esa agar perjuangan ini membuahkan hasil maksimal.
Sementara Raynald Maringka tokoh pedagang pasar yang sejak awal juga berjuang untuk pedagang kanopi, menyampaikan semangat yang sama.
Maringka berharap peringatan satu bulan kebakaran ini, adalah momentum yang tepat, untuk mengingatkan semua pihak bahwa belum ada penyelesaian menyeluruh atas kondisi pedagang pasar kanopi yang merupakan sumber daya sektor informal.
“ Kami sangat kecewa dengan penyelesaian hasil akhir penanganan pasca bencana dari Pemerintah. Selain kondisi pedagang yang mengalami kerugian hampir 6 milyar rupiah tidak ditanggapi, juga mekanisme bantuan bencana uang tunai justru ditunggangi embel2 relokasi”, Pungkas Maringka yang disambut tepuk tangan pedagang.
Pelaksanaan peringatan kebakaran ini turut dihadiri sejumlah pengurus organisasi pasar, dan tokoh masyarakat lainnya, seperti Ust. Hairrudin Bandu, Haji Rinto Pakaya, Iskandar Soleman, Djufry A. Marhab, NurdIn Bandu dan Vanny Kaunang.
Ust. Hairrudin Bandu dalam Renungan selalu memberi semangat kepada pedagang kanopi korban kebakaran, agar berjiwa besar dan mendorong bersikap positif.
Ustad Bandu juga mengingatkan agar pedagang jangan menyalahkan siapapun, termasuk pemerintah.
“ mari dalam renungan malam ini kita bersikap iklas dan tawakal,agar cobaan ini digantikan Allah dengan situasi yang lebih baik”, Ungkap Bandu yang diaminkan para pedagang.
Acara ditutup dengan pemasangan Lilin oleh seluruh pedagang, dan melantunkan lagu kebangsaan satu Nusa dan satu bangsa.
Kondisi pemasangan Lilin menarik perhatian banyak masyarakat, yang kemudian mengikuti pedagang dalam bernyanyi.
Masyarakat menyempatkan diri ikut bersama para pedagang, dan membentuk lingkaran menunjukan solidaritas atas musibah yang menimpa pedagang. ****
Comment